Masih Seputar Mimpi

........... Sepekan ini, iseng-iseng jadi jurnalis dadakan di jalan. Topiknya sih sederhana; sekedar ingin tau Apa sih Impian/harapan masyarakat buat bangsa kita ini. Sebentar lagi khan ada perhelatan demorasi akbar tuh. yang mungkin aja bisa terealisasikan harapannya. Yang pasti, masih seputar mimpi lah ! Korespondennya juga masih amatiran, jadi gak bisa disimpulkan generalisasi akhirnya.
langsung saja : [Menurut mas/mba] apa sih Impian/harapan terbesar, buat bangsa ini, yang idealnya ! : dan Seharusnya gimana ?
nah ini dia jawaban para narasumber nya :travails more, fren!
  1. Ketua RT depan rumah "Pa' Sukeri namanya" Kalau saia ya dek, gak muluk-muluk. yang penting warga saia bisa memberi perhatian lebih sama ketua er'te nya. contohnya ya kalo bikin surat keterangan tidak mampu misalnya, ngurus ktp, jadi penengah pasutri berantem, ya mbo diamplopin(dikasih gituan-red). Seharusnya gimana ? Intinya saia mau naik gaji n' minta rekomendasi pegawai negri,titik ! agak bernuansa politis
  2. Pa' Didi (Tukang Ojek underpass ciputat) dia bilang :Hmm....saya sih cuman pengen harga2 kebutuhan pokok diturunkan. Soalnya istri saya khan jualan nasi uduk. coba bayangin;khan yang biasanya harga sayuran 3ribu naik jadi 4 ribuan. nanti kalo pelanggannya pada ilang gimana, harga nya kemahalan. Saya kasihan sama istri saia, dia sudah cinta bgt sama nasi uduk. Melebihi cintanya sama saya, pokonya...(loh malah curhat bang). jadi gimana ? ......jadi gak abang ngojek nih !?! (sambil menyodorkan helm kecil bergambar mikimos pada reporter kita. yang dibahas gak melulu urusan duit kan bang;
  3. Ibu Selly (Kondektur P20 rute Ps. Senen-Cilandak) Saya sih pengennya Departemen Sosial dibentuk lagi. dulu khan dah ada dan dibubarin sama Gusdur. Liat aja sekarang jokat (jakarta-red) penuh sama gelandangan dan pengemis. Nah Mas aja liat khan sepanjang jalan ini berapa banyak yg turun naik pengamen sedari tadi., belum lagi yang minta-minta. Intinya sih lebih memasyarakatkan masyarakat. ... Jadi gimana ? Buka lapangan kerja yang banyak ya pa esbeye. :D/. "Luar biasa ibu kita satu ini, dengan tanggungan 2 orang anak yg masih kecil2 dia rela meninggalkan sisi perempuannya dengan melakukan pekerjaan kaum adam".
  4. Dinda (Murid TK A, daerah tosari) :pertanyaan agak dimodif dikit. Kalau aku sih pengin Beli Doraemon buat bapak presiden, nanti kalau butuh apa2 tinggal minta aja, tapi jangan pesen Giant nya juga ya;soalnya Dinda takut !. doraemon ya .....minta alat anti korupsi punya gk dia din.
  5. Niko (Tukang parkir dwima Pondok Indah) Saya cuman mau harga roko' turun ajah, cukainya jangan dinaikin lagi. Hmm... ini jawaban Niko apa dinda ya...
  6. Drajat (Pengamat Pendidikan kayanya sih, ngobrolnya di bis) upayakan pemerintah memprioritaskan pendidikan, SDM itu harus berkualitas. ini baru jiwa pengamat.
  7. Restu (tukang fotocopy) Kalau saya sih mas, maunya pemerintah banyakin nyetak uangnya, bagiin ke rakyat, gak usah ikut aturan batasan nyetak uang tiap negara. kalau perlu biar rakyat kita makmur, bolehlah duit 100ribuan difotocopy gitu, jadi gak ada alasan kita disebut negara miskin. Kalau caranya seperti itu besok pasar sepi dong bang, gak ada lagi yang mencari rezeki, semua dah megang uang khan !
  8. Ngadimin (Penjual Es Cendol) Pemerintah seharusnya memprioritaskan pendidikan dan kesehatan. Jangan jual mahal obat generik itu, trus juga kayanya sih kemacetan dimana2 ditambah busway, gerobak saya tambah bingung kalau mau nyebrang;kudu liat kanan-kiri-atas-bawah-samping juga ! Sebagai catatan: Pa Ngadimin ini berbicara sambil ngutak/ik hapenya.
  9. Santi (Siswi SMA 82 Blok M) Memajukan Indonesia pastinya, jangan hanya memajukan jam belajar sekolah aja dong. Mau liat catatan rekor terlambat sekolahnya(kesiangan) Santi ah...
  10. Alif (Tukang bangunan Terminal Senen) Ya lebih merhatiin orang kecil kaya kita-kita, trus pemimpin juga mau ikut merasakan penderitaan rakyatnya juga, itu aja mas. Wah berarti ini undangan terbuka buat pemimpin, suruh ikutan nguli (susah-susah dahulu) gtu mas... :D/
  11. Danank (Temennya si Alif) Yang jelas kita butuh pemimpin yang bisa menampung seluruh aspirasi rakyat. Dan berpihak sama kaum kecil. Kita butuh dimanusiakan,dan buat lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Jangan sampe masyarakat semua hijrah ke Ibukota lantaran tak ada lagi garapan di kampungnya. Om' Danank sepertinya selalu setia tongkrongin Berita TVRI nih, ternyata orang-orang seperti mereka juga punya kepekaan terhadap situasi.
  12. Cepi (Penjual rokok halte Gajah Mada) Saya gak percaya sama namanya politik mas, banyak tipu muslihatnya. Semua orang disana amatiran. Ada yg nyandar sama agama, pancasila sampe ada juga yang bersandar sama pohon beringin(bersandar=berlindung). wah Aku cari dulu deh siapa ya yang doyan ngadem di pohon bringin itu....
  13. Siti (kasir alfa) jangan berantem pemimpin yang beda warna partainya. Nanti ditiru sama rakyatnya. Mending urusin damainya poso, ambon dan seluruh nusantara. Mba Siti ini kayanya calon kandidat baru u/ nominasi peaceworld nya PBB dech...Ada yang setuju ?
  14. Melki (Lagi2 pengamen yang ditemuin di Bus yang supersesak) Bikin musik dangdut jadi lagu nasional. Biar masyarakat itu kebawa cerianya sama musik. Gak ada beban ! fly kita... Urusan pemerintahan gak usah dipikirin, dan juga gak usah terlalu diharepin. Wah terlalu pesimistis abang Melki ini. Moga nanti gak golput ya bang, nih saya kasih brosur partai No.8 ..hehee...
  15. Bambang (Tukang sol sepatu keliling-kebayoran baru) Pemimpin yang apa adanya saja mas. Kita gak usah berharap banyak. Setiap orang punya garisnya masing-masing. Pemerintah hanya pelengkap. Dan kita pelengkap penderitanya. Waw....meski Mas' Bams ini berprofesi seperti ini, diplomatis juga yah. Bener juga,Justru Dari kitalah perubahan itu dimulai.
Sekarang Apa Mimpimu Buat Bangsa Ini kawan !

PS : Dikarenakan narasumber kita enggan diekspos maka kami hanya menampilkan padanan karakternya saja/avatarnya lah kerennya. Bingung khan,sama kalau begitu. Nah coba cari mana karakter yang mewakili profesi Danank diatas tadi. hehe...Yup !

Bermimpilah, Indonesia !

Prakata: "Jangan pernah bertanya apa yang pernah negara berikan padamu akan tetapi tanyalah pada dirimu sendiri apa yang sudah kau berikan pada bangsa ini"

............Terkadang, berawal dari Impian sesuatu yang luar biasa yang menyangkut dibenak kita bisa terwujud. Misalnya begini; Ada seseorang yang jika sudah besar ingin menjadi Dokter. Dari Impian tersebut, ia kemudian berusaha memvisualisaiskan makna Impiannya tersebut. Dengan usaha dan upaya, hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk mencapai Impian tersebut, ia akan mengusahakannya (Misal langkah awalnya; dengan masuk program IPA semasa SMA kemudian memperdalam ilmu2 yang menyangkut hal ihwal kedokteran). Dan pada akhirnya ia Selangkah lebih dekat pada Impiannya itu.
............Begitu juga dengan sebuah negara !
............Jika punya Impian rakyatnya sejahtera; Seorang Pemimpin tak mungkin memberikan aset2 (menjual BUMN-red) berharga/penting negara pada pihak lain, yang mestinya kebutuhan rakyatnya sudah bisa ia penuhi.
dan jika punya cita-cita rakyatnya sehat dan tidak sakit-sakitan; Sang Pemimpin pun tak mungkin mengubah status sebuah tempat cek kesehatan menjadi berlabelkan privatisasi; yang bermotto rada horror itu "Orang Miskin dilarang Sakit". Dalam hal ini sebenarnya siapa yang sakit? Pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab menyediakan pelayanan kesehatan esensial bagi rakyatnya;bukan untuk tujuan finansial dari pelayanan tersebut. Dan masih banyak analog serta contoh serupa lainnya.
............Nah Berbicara Impian, Tengoklah Negara Jepang. Mereka Punya Mimpi suatu saat bisa mengikuti Piala Dunia, tak lama kemudian lahirlah cerita fiksi "Kapten Tsubasa"yang terkenal di kalangan pencinta Sepak bola itu. Ajaibnya, selang beberapa tahun kemudian (1998) sosok Tsubasa itu menjelma menjadi Hidetosi Nakata, Masashi Nakayama, dan Yoshikatsu Kawaguchi yang mengantarkan Jepang mengikuti Ajang sepak bola terbesar itu pertama kalinya. Filosofisnya: Berawal dari Impian, apapun yang bisa dilakukan bangsa-bangsa lain maka bangsa Jepang harus bisa melakukannya malah hasilnya harus lebih baik. Lalu bagaimana dengan kita; kalau Jepang bisa bermimpi dengan Tsubasanya. Kapan kita berani bermimpi, Indonesia !
............Bermimpi untuk memiliki Pemimpin yang benar (good governance), untuk bisa menjadi sebuah negara yang tidak konsumtif dan pasif. Tetapi negara yang mempunyai Rencana Besar untuk maju dan melaksanakan rencana tersebut dengan harapan yang besar pula. Ya, Harapan Bung !
............Terlalu jauh jika kita berbicara Apa Sebenarnya Mimpi dan Tujuan Bangsa Indonesia. Agak mengerucut sedikit, seperti prakata saya diatas; apa yag bisa kita lakukan untuk negara. kita seorang akademisi menyumbang medali emas dari olimpaide fisika misalnya, seorang polisi yang mengatur jalannya lalu lintas, seorang tangan hukum yang menjatuhkan putusan dengan adil, seorang pemimpin yang tak bisa tidur nyenyak sebelum rakyatnya berhenti mengeluh, atau menjadi petugas pos yag seharian berkeliling menawarkan jasa mungkin? Kita punya kapasitas masing-masing bukan. Baik Presiden, Pejabat, sipil, buruh, semua sudah punya tugas-masing-masing dan tinggal bagaimana kita mengeksplore potensi yang ada untuk memajukan negeri kita ini. Agar demokratisnya jalan, indeks KKN bisa diminimalisir, dan terpenting adalah mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Segala sesuatu yang baik akan mengantarkan indonesia dengan lebih baik. Selagi dijalur yang benar;kita satu arah !
............Kebanyakan selaku personal, kita terlalu terpaku pada seorang pemimpin yang mengambil kebijakan yang kadang tak sesuai dengan keinginan kita(rakyat).
misalnya kutipan obrolan di sebuah warung kopi ini :
Anto : " Pemilu nanti saya golput ah"
Deni : " Kenapa? alasannya apa !"
Anto : "Ya, percuma aja, dana 9 triliunan kita keluarin buat nyari satu Pemimpin tapi dapetnya malah Pemimpin yang Pemimpi(n), yang menang di debat terbuka aja, abis itu tutup
2 an lagi.Bener kata Emha(Cak Nun), kita ini seperti gelandangan dikampung sendiri, apa-apa susah. klo pemerintah gak bisa berubah mau jadi apa kita !"
("Apa kita itu benar-benar paham bagaimana kinerja suatu pemerintahan, bagaimana menjaga kestabilan negara, yang mungkin justru harus diambil kebijakan menaikan harga pangan misalnya, agar stabil kembali, atau yang lebih radikal (real dilapangan) dengan adanya penggusuran bangunan liar yang memang seharusnya disana dibangun ruang hijau /serapan air, dsb.Kita harus mengkaji itu keakar-akarnya, jangan melihat permukaanya saja")
............Itulah mayoritas masyarakat kita. Mengharapkan perubahan namun sama sekali tak merubah paradigmanya sendiri terlebih dahulu, bagaimana seharusnya memakna kata perubahan itu. Mana mungkin Tuhan merubah suatu kaum jika kaum itu tak mau merubah diri sendiri terlebih dahulu. Seperti mengutip ucapan Ustadz Abdullah Gymnastiar"Mulai Dari Diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan Mulai Saat ini juga. Garis akhirnya adalah KITA HARUS BERBUAT. Hidup itu khan perbuatan, betul tidak bung! Hey....Iya kamu !! yang lagi asik masyuk membuka wawasan, yang punya Mimpi Indonesia lebih baik lagi, dan yang berjiwa optimisme nya tinggi !!! Kita memang diharuskan optimis (berharap/pengharapan baik) dengan bangsa ini. Mari kita bantu pemerintah kita dengan menjadi warga yang sebaik-baiknya, tunjukan integritas bangsa lewat perbuatan dan prilaku kita. Pilih pemimpin yang benar2 mendengar aspirasi rakyatnya. INDONESIA BISA LEBIH BAIK !!!

-------------------------------------------------------------------------------------
Footnote : Ada sebuah kompetisi blog Bugiakso Blog Competition 2009" Aku untuk Negeriku". dan tulisan ini sedikit ingin berpartisipasi didalamnya. Berharap Untuk sebuah perubahan yang lebih baik ! buat Sobat Indonesia yang mendukung : KETIK REG (spasi) Awan kirim ke Ibu kamu masing-masing, es'Em'es yang kamu terima langsung dari kantib setempat) .....haha....ini intermezzo aja, bukan bagian dari artikel. Semoga Indonesia makin KLOP ! .......Yup !


leading enclosure awan2 yg lain Pintu PersaHabatan

Inspiration by My Mom bEloveD !