cLiffhanger swE3ty award

..........Dunia blogger gempar, bukan karena ada insiden situ gintung baru-baru ini, atau sebuah situs beralamatkan janganbikinmalu2009.com yang telah mendeklarasikan partai baru Gerakan Membela Tanah Air Indonesia(Partai GEMBEL TAI) yang fenomenal. Video iklan mereka sudah beredar di Youtube, media massa, maupun televisi lokal. Di situs ini kita bisa liat aksi caleg kita berparodi ria, ada yang menjelma menjadi Superoni, Bahkan menjadi pelayan rakyat yang benar-benar berjiwa pelayan, sebab dipamflet dan spanduknya saja sedang menyapu Ibukota. Lucu dan memang bikin malu.
*sempat terbesit bikin Partai baru nih, Namanya Partai Persatuan Anti Dangdut Indonesia (PADI), dari namanya saja sudah merakyat khan !* Yang mau direkrut dan didaulat sebagai ketuanya, Hmm.. Yang jelas bukan Lelaki berwajah dangdut itu. Mau daftar gak ?
..........Lho, jadi apa yang bikin gempar ? Awan_cLIcK3rz bLog dapet rekor , tuh ada sertifikatnya, kata gempar kurang pas sepertinya, kalau gempur gimana, gempor? atau :D/. Award ini diberikan sang cerpenis kita, yang selalu kaya dengan ide-ide briliannya, dan mengizinkan sobatnya ini buat mencuri idenya slalu, hehee...matur nuhun, seperangkat award ini akan saya scan dan cetak ulang dan dibagikan pada :
  1. Mba Dian Safitry Moga pemberian kali ini berkenan, sebab melihat yang sudah-sudah....hayya, pegimana ini. Diambil ya mba, soalnya kalo dianter pake tiki takut gak sampai....:D/
  2. Mba Lyla dengan sejuta keramahan dan share ilmu di rumah pinkynya itu. Moga gak keduluan orang nih, *ceritanya mau ngambil hatinya*...loh
  3. Mba Hellen yang mengajarkan kita bagaimana memberi itu harus lebih besar daripada menerima. Duh jadi inget lagi aksi mahar di Laskar pelangi itu.*om ikal mode on*
  4. Mba Jovie yang jujur, aku sudah jarang mengetuk pintu rumahnya malam-malam lagi, bukan karena takut kepergok hansip atau petugas ronda lagi, tapi tulisan dia yang ini merubah segalanya...:D/ peace ah
  5. Mas Dhie dengan segala keahlian dan skillnya dalam membuat rumah Idamannya itu, mampu membuat persaHabatan lebih hidup. keep fight, fren !
  6. Om bendol yang lucu abis kalau sedang memberikan kelas tambahan, intermezzonya selalu krenyezz.
  7. Mba Ningtyas. Yang suka aku kuprek2 dapurnya, nyari ide yang diselipin disana-sini. hampura atuuh...:D/
.........dan didedikasikan pada semua sobat, kawan yang telah masuk jajaran(*emang polisi*) yang sudi meramaikan bursa taruhan(*jadi bola lagi dah*), maksudnya rumahnya Awan_cLIcK3rz.
.........Sesuai isi awardnya, semoga kita tambah semangat dalam memberikan pencerahan bagi bangsa ini, lewat pemikiran, tulisan dan juga perbuatan pastinya.
dan ini award yang agak telat di pajang, moga yang ngasih,Irhamna gak ngamuk ya..:D/.Award ini juga untuk kawan-kawan tersebut diatas dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja dimohon segera diambil. Sebab guna kelancaran administrasi RT kita tercinta.
*mulai dah, pegimana baiknya erte aja ya...lega, akhirnya ada bahan buat ngupdet juga :D/.


......tarik maaaang.

Terjebak Kehidupan

“Pagi ini, seperti biasa. Mentari enggan menyapaku. Sinarnya seakan tertawa meradiasi waktu. Hanya Gelap malam yang memberiku asa dibalik eloknya titian malam. :: Demi hidup tak perlu harus mati :: !”

...........
........... Ada kalanya kita terus merenungi untuk apa hidup ini. Sampai-sampai kita lupa sedang berada didunia kita sekarang, yang mestinya jauh lebih dipikirkan saat ini. Masa lalu-masa depan-dan masa kini. Sebuah trilogi kehidupan yang kita dipaksa menoleh pada salah satu sisinya.
........... Akh, betul celotehan Desi Ratnasari itu, pada salah satu lirik lagunya berbunyi: Takdir memang kejam, tak mengenal perasaan !
Ini hanya tulisan sederhana, ahli sastra bilang : tulisan ini berbobot 6,5. Jika ada yang lebih penting dari sekedar membaca ini. Anda buka saja http://www.motivasi.web.id/ atau kompas.com mungkin. Detik ini, hanya akan ada Imperium Personalitas. Tapi jika anda lebih mengutamakan pertemanan yang sejati. Kita di trotoar yang sama !
........... Menulusuri penjelajahan Ikal dalam laskar pelangi, jujur : Kita pasti dibuatnya terkagum-kagum, Ngiri tepatnya ! Mimpi-mimpi Lintang telah sukses berlayar ke batuan, Ikal pun berhasil membawa Aling ke peraduannya, meski cerita akhir tak selalu sejalan dengan prosesnya. Lagi-lagi takdirlah yang berbicara banyak disana. Dir, ayo ngomong dir....Ngomong !
........... Tapi kenapa mimpiku justru tak juga mau bergeming, dia staknan ditempat, enggan beranjak, dan cenderung ikuti alur yang telah di set oleh sutradara kehidupan. Tuhan memang kadang tak adil di titik ini. Kenapa sebuah kegagalan yang diumpamakan Edison sebagai kesuksesan yang tertunda serasa tak terbukti. Kata gagal itu, bukan hanya numpang lewat (istilah yang diberikan oleh Billi S. Lim), tapi ia seakan permanen dan diam ditempat. Ia menjadi semacam parasit kehidupan bagiku.
Hidup itu dianalogikan seperti ini:



........... Benarkan, ini menyangkut psikopatis akut dua. Tak perlu lanjut membacanya. Bisa-bisa jadi naik ke level tiga. Ini sejenis sakit gila nomor 32 Setengah, over impulsif. Tandanya akan sangat jelas nanti.
Tanda pertama :
........... Pagi itu kalender di awal pekan, dengan stelan modis dia bergerak melesat. Mengejar bus yang hendak menggiring mimpinya. Ditengah perjalanan di dalam bus, mengambil engkel di kiri ketika berangakat memang pilihan tepat, melihat panorama luar yang jauh lebih menarik hati. Dengan percaya diri, turunlah pemuda ini menyusuri jalan setapak yang serasa dekat sekali jika ia memikirkan Wujud nyata Mimpinya di ujung gang tersebut. Inilah yang biasa disebut kekuatan terbesar Sang Pemimpi: Imajinasi.
........... Singkat cerita, sesampainya di pintu gerbang, (sebuah sekolah besar, bilangan jakarta selatan, tempatnya kaum akademisi berkumpul : SMA 70 Bulungan.). Sambutan dari Bapak berseragam yang jelas tertera jabatan apa dia, di dada atasnya bertitle security.
Tanpa ba-bi-bu dia langsung dengan mukadimahnya. “.....iya dik, inikan libur !”
Pemuda ” tapi ini khan hari senin pak?”

Bapak berseragam “ memang sebelum berangkat gak liat tanggalan?”

Pemuda “ Liat, gak merah tuh, bukan hari besar juga, apalagi hari kecil !”

bapak Berseragam “ Liatnya dimana, kelurahan !”

Pemuda “ yaa si bapa becandanya gak kreatif nih, ya dihape saya lah, masa jam dinding saya gendong gendong kesini, gimana sih”

bapak berseragam “ha...”(pasang muka kaget, tapi lucu)

“ Tapi inikan hari imlek dek, emang gak dibuat merah di tanggalan, sengaja. Orang cina yag paling sipit juga bisa liat kalo itu hari raya dia, jadi libur”
Nah khan, bertindak tanpa lagi berfikir. Setelah sehari sebelum kejadian mendapat ultimatum“
........... Pokonya, Besok (senin) berkas itu sudah sampai pada klien kita”.
........... Pokonya itu kalimat yang benar-benar = Harga mati !
Tanda kedua :
setelah dipertimbangkan dalam rakerans III, hanya ditampilkan ringkasnya saja. Kejadian sama dg point diatas, hanya saja kejadiannya di kantor Kecamatan Cilandak, hari Besar Maulid Nabi. Jelas disana terpampang tanggal merah, Kalimat “pokoknya” itu yang memasung akal sehatnya.
...........
over loyalitas: Tanda pertama..........

Tanda kedua : sama, idem, terlalu banyak untuk ditulis. Banyak, banyak !
........... Ini akan jadi tulisan terakhir saya. Setidaknya sampai ada yang ngasih ide secara gratis, atau Inspirasi pascabayar. Takdir memang tak menuliskan untuk jadi penulis yang baik, sesuai plot, alur jelas, dan kaedah-akedah lainnya. Tapi lagi-lagi proses selalu memberikan kita kesempatan bukan.
Hendak fokus pada sesuatu yang lebih penting. Bukan berarti ini tidak penting.
Hidup harus berputar, dan cita-cita harus diraih.
Fokus mencari pekerjaan baru, identitas baru, loyalitas baru yang tak loyaliter. Dan satu lagi : Jiwa yang lebih baru.
(sambil mengingat reality show benteng takeshi “ Doakan aku ya !”)
ditulis dalam kurun 1 jam 27 menit, tanpa editing, lansung tancap. Karena Editornya sedang mudik. Yup !
........... Buat temen2 yang masih sudi masih mengunjungi temanmu ini, mohon maaf belum bisa berkunjung balik. Lantaran beberapa sebab. Ini benar2 tulisan yang gak penting. cuman curhat an biasa. sapa tau om google ngasih jalan keluar.

Aku Cinta Diriku

......once upon a time,

Prakata : "Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan".(Dale Carnagie)

........... Memandang sekeliling rasanya aneh, tapi sekaligus takjub. Ada sekumpulan manusia yang berwajah kotak-kotak, ada yang serba hitam-hitam, loreng-loreng, dsb. Eh, yang serba ijo-ijo itu apa? Hmm...simpatisan partai mungkin ya !.Tuhan memang Maha Besar kawan. Lihatlah kita, dg keunikan masing-masing individu. ...... ada juga yang putih-putih namun terbalut lilitan kain; itu pocong namanya, kalau sekumpulan manusia berbalut komedi dengan iringan gambang kromong;lenong. Yang suka siang bolong teriak-teriak depan rumah orang nyanyi gak keruan;itu sih bencong. Loh ko' jadi ngawur ini ! Ok ! kita serius dech.
........... Kawan, Ada begitu banyak makna cinta didunia ini. Cinta kepada kehidupan;cinta kepada bumi pertiwi;cinta pada kekasih, orang tua, saudara dan masih banyak lagi. Namun, sudahkah kita cinta kepada diri sendiri, kawan ? Nah, mari kita telisik lebih dalam ! Meski nantinya tulisan ini tak menggambarkan itu secara keseluruhan, setidaknya kita punya gambaran seberapa besarkah kita mencintai diri kita sendiri itu. Hanya dari beberapa aspek hidup kita; entah itu sosial kita, ekonomi kita, atau sisi individualis kita. Kita ukur prosentasenya masing-masing disini yuk !

Mengapa Aku Cinta Diriku, beberapa sisi yang bisa menguatkan pernyataan ini; diangkat dari kisah nyata :*mirip banner film nih*
  1. Norma Agama: Norma Agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut dosa. Norma ini termasuk ke dalam subnorma Sosial. Hmm...waktu itu sekitar awal pekan Januari, lokasi Stasiun Gambir Jakarta. Jum'at itu, ada pengeras suara yang nyaring bersua "bagi yang membawa telepon genggam harap dimatikan, karena bisa mengganggu kenyamanan beribadah" ....JeDeeEr ^%$#@. Sebegitu parahkan sikap Hedonis kita, sampai-sampai untuk hal-hal semacam ini kita masih berkiblat pada kaum machiavelis/permisif. Jangan biarkan dunia menguasai kita, kawan. Semoga kita bukan salah satu dari mereka itu.
  2. Norma Kebiasaan: Ini kejadian sewaktu zaman-zaman masih berseragam putih biru;SMP. Sepulang dari kegiatan Materi Penjaskes, yakni pengambilan nilai materi Berenang 12 gaya. Lokasi kolam renang Bintaro. Sebelum pulang kita nongkrong dulu, ada yang menghangatkan badan dengan membeli bubur ayam, ada juga yang asik ngintipin anak siswi perempuan pas pengambilan nilai test renang. Nah, Temen kita, Dio, Hendak menawarkan pada kita-kita yang sudah terbiasa hidup B.I.A.S.A nih ; secara tiba-tiba disodorkan dengan makhluk aneh dan katanya bisa membunuh. Kita semua dapet informasi itu dari penyuluhan dua pekan sebelumnya. Bentuknya agak kecil panjang, dikonsumsi hampir 70% kaka-kaka kelas kita. Dia bilang " Kalau gak ngambil bencong namanya". culun, norak, gak bisa bergaul, jauh dari komunitas anak masa kini, dst. Nah, setelah si Dio ini selesai berkhutbah, tanpa kita sadari ada seseorang yang memperhatikan pembicaraan kita, melintas dengan menyondongkan leher agak ke kiri persis posisi kita berkumpul. Pakaianya norak abis, bibir menor, bawa benda kotak bersenar empat. Sambil menghembuskan barang yang ada ditangannya:Mereknya Djarum. Kita baru saja melihat iklan berjalan, ternyata bencong juga merokok tuh. Dalil si Dio otomatis langsung terpatahkan. Kita kelompok -waktu itu biasanya murid-murid membelah diri dalam kelompok-kelompok kecil- tambah yakin dengan prinsip hidup kita, bahwa apapun yang diyakini tidak baik untuk kita, jangan diambil. Meski bujukan untuk melanggarnya justru datang dari orang-orang terdekat kita. Oh, iya. Kita sempet kenalan gitu sebentar. Bencongnya namanya Delia. Katanya kalau ada yang mau kenalan boleh tuh. Kita sih waktu itu inisiatif, sepakat nama yang kita rekomendasikan: D.I.O. Yang satu filosofis mungkin bisa K.L.O.P !
  3. Kode Etik: mungkin bagi kita yang tinggal di Ibukota. hampir setiap hari di jalan-jalan. Baik yang pegawai kantor administrasi, mahasiswa, atau jiwa-jiwa enterpreneurship sekalipun. Sering melihat ada kumpulan serpihan asa di Negeri kita ini. Dan kita kadang tak menyadari dan merenunginya. Gelandangan, pengemis, pengamen, preman, pedagang-pedagang tak bertuan, dan banyak lagi. Nah, yang menarik adalah, komunitas kaum-kaum seperti itu malah punya rasa saling melindungi atau koodinasi yang cukup baik. Meski ini bukan kesimpulan akhir. Namun bisa dilihat jika terjadi semacam razia, operasi, atau penertiban dari dinas Keindahan Tata Kota: Trantib. mereka semacam punya bahasa tubuh atau kode yang langsung memberi sinyal pada teman-teman lainnya. Akh, agak susah ternyata menggambarkannya disini. Intinya, jiwa toleran mereka cukup besar. Atau memang ada team yang secara khusus mempertahankan eksistensi mereka demi sebuah setoran sosial? *prolognya kepanjangan:D/*Nah, berbanding terbalik dengan kejadian ini, Tepatnya di Jl Gunung Sahari II, Kawasan Senen Jakarta Pusat. Ketika saya hendak silaturahmi ke Dinas Bina Mental & Spiritual (BINSOS), ada sebuah Bajaj, tepat diprapatan, M.O.G.O.K ! raut wajah supir tua itu, nyinyir, tergenang keringat sendiri, naas, malang betul. Parahnya, persis pula disana, didepan lokasi, bercokol sebuah bengkel bayangan yang tampak bapak-bapak setengah baya sedang asik menontonnya, ada yang terus asik mengemil pion-pion caturnya, ada juga yang masih manja dengan nyanyian priwitan keberuntungannya. Malah ada yang memasang bursa taruhan, siapakah gerangan yang akan menolongnya: A. rekannya (sesama supir) yang kira2 jaraknya 10 menitan lagi sampai pada pak tua itu. B. Ada salah satu dari mereka yang berinisiatif menyebrang dan menolongnya. C. Melintas realiti show yang pas dengan tema : MINTA TOLONG ! dan menunggu mereka meliputnya, baru mereka mengambil tindakan. Ataukah D. menunggu pertolongan polisi lalu lintas, yang tak sengaja melintas, yang semoga tak melihat sepintas, kemudian dianggap bukan masalah dan T.U.N.T.A.S.? Atau juga E. Mengharapkan sosok anak muda yang barusan saja turun dari angkutan umum dan sejurus itu pula memperhatikan pak tua itu sedang dalam masalah dengan mata pencaharianya itu? Dan Saya diposisi E saat itu. Hmm, sepertinya mereka terbawa angin Slumdog Millionaire ya. Banyak pilihan ! *Yuuk kita flash back satu-satu kandidat pahlawan itu*. A. Terlalu jauh jangkauan rekanya itu. 10 menit bisa memperparah kemacetan disana. B. [sewaktu izin ingin menampilkan kemungkinan opsi ini, mereka menolak berkomentar] C. Ini dunia nyata kawan, bukan acara termehek-mehek atau Mimpi jadi Jutawan itu. Sisa dua harapan lagi, D. Pak Polisi ternyata sedang menepikan kendaraanya, menginterogasi dan hendak menilang Bus berplat P20, yang memutar armadanya tanpa melihat rambu-rambu. Sulit dan malah menambah tempo. Tinggal E-lah harapan pak tua itu. Eh, Tapi sebenarnya ini rahasia besar, tak akan kuceritakan pada siapapun; tapi karena kau memaksa, baiklah akan kuceritakan kepadamu kawan. Ternyata E ini punya banyak pilihan yang membuatnya agak plin-plan. Plin karena dia ingin segera melaksanakan petuah kepala sukunya; berbuat baik setiap ada kesempatan. Dan Plan karena dia pun punya rencana yang sudah dia bawa sebelum beranjak meninggalkan rumah tadi. Akhirnya pikiranya terpecah. Planning A. Berpura-pura tidak tahu dan nimbrung bersama gerombolan sirkus bengkel lainnya, sambil menunggu adegan demi adegan; dia menekan 14045. B. Karena berpikiran sama dengan lainnya, merasa tidak ada kepentingan, menolongpun dirasa tak mungkin, bukan keahliannya soal mesin atau mendorong bajaj mogok, malah itu juga bisa merusak reputasi dan imej yang selama ini sudah ia dibangun. Atau Planning C, yang belum tergurat sama sekali dalam rencananya?
....................*ceritanya lagi loading nih, Action !*
........... Sewaktu sedari tadi kita asik membicarakan pak tua dan masalahnya, tokoh-tokoh dan hambatannya, juga gerangan apa yang akan terjadi pada ending the real of street teater diatas tadi? Ternyata kandidat E sudah berlalu dan tersenyum simpul. Pak tuapun sudah berlalu, bengkel bayangan sudah tergusur, pak polisi malah sudah asik di warung kopi; ditemani hasil tilangannya hari ini. Lantas apakah yang dilakukan Malaikat E tadi? tak ada wartawan, jurnalis, media yang meliput, dan juga realiti show yang melintas. Apakah dia memilih prioritas urusannya yang mungkin lebih prioritas; ataukah !
Tak perlu kuceritakan lagi, Kamu sendiri sudah tahu jawabannya bukan !
bahwa untuk berbuat kebaikan, ini hanya masalah Hati bung.

leading enclosure awan2 yg lain Pintu PersaHabatan

Inspiration by My Mom bEloveD !