“Becanda sich boleh, tapi gak boleh Bohong“
Agaknya Benar teori pendidikan yang dikemukakan, tabularasa atau meja lilin. Anak didik mau diarahkan kemana itu tergantung siapa yang mengukir lilin itu, ia polos bagaikan kertas putih. Mau kemana ia diarahkan, tergantung si pengarahnya.
Kemarin, Adikku Fajar Senjaya, bocah berusia 5 tahunan. Setelah menonton video dari sebuah Musik Palyer tentang Kasih Sayang Buaya (dalam campuran Animasi). Ternyata meninggalkan kesan atau pelajaran yang secara langsung bisa cepat terbentuk, yakni Akhlak. “Becanda sich boleh, tapi gak boleh bohong”. Itu aktanya. Adikku ini mengutip pembicaraan tokoh animasi bernama Pingping (seekor Pinguin) dan temannya Tupi (Tupai) yang tengah bersialturahmi ke kediaman Kroki (Buaya). Kira-kira begini cuplikan kisahnya,
Awalnya, sesampainya di tepi sungai, Pingping enggan mendekati dan menegur Kroki lantaran takut, kemudian Tupi dengan mobilitasnya didunia satwa meyakinkan bahwa Kroki tak seperti yang dibayangkannya, bahwa katanya buaya pun punya rasa kasih sayang. (tak kenal maka tak sayang, Pingping !)
Kroki pun bercerita, ketika ia hendak dilahirkan, kebetulan bersamaan dengan seekor gerombolan bayi kura-kura yang saat itu juga bernasib sama dengan Kroki kecil. Nah kemudian ada salah satu bayi kura-kura yang tersesat tidak sampai ke sungai, padahal ia harus segera terkena air, Kemudian Ibu Kroki lah yang mengiringnya ke sungai dengan memasuaknnya ke dalam mulutnya. Eh lucu dech, suara bayi kura-kura itu meminta permisi pada Ibu Kroki, ia mengira ingin dimakan si Buaya.
Endingnya, ketika Pingping menanyakan: “Biasanya Kroki itu makannya apa sich?”. Dan sejurus kemudian Kroki menjawab “Kebetulan Aku baru saja melahap 7 ekor burung Pinguin”. Lantas saja Pingping kaget, dan langsung menjatuhkan diri dari punggung Kroki dan terjun bebas ke sungai. Ugh ! Ternyata becanda nya si Kroki, si Pingping kesal.
“Becanda sich boleh, tapi gak boleh berbohong”.
Kata singkat itulah yang kemudian melekat di Adik kecilku itu.
Perpaduan animasi dan gambar hidup itu dari sisi pendidikan, cukup layak jadi rujukan atau contoh bagaimana kita dalam mendidik sebuah generasi, yang Islami dan punya karakter kuat. Bagaimana seekor Pinguin selalu mengucapkan salam dan saling bertegur sapa ketika berpapasan dan bertemu dengan temannya yang lain. Subhanallah, sungguh Keindahan Dunia Satwa yang patut di syukuri dari pemberian Sang Maha Indah.
Kemarin, Adikku Fajar Senjaya, bocah berusia 5 tahunan. Setelah menonton video dari sebuah Musik Palyer tentang Kasih Sayang Buaya (dalam campuran Animasi). Ternyata meninggalkan kesan atau pelajaran yang secara langsung bisa cepat terbentuk, yakni Akhlak. “Becanda sich boleh, tapi gak boleh bohong”. Itu aktanya. Adikku ini mengutip pembicaraan tokoh animasi bernama Pingping (seekor Pinguin) dan temannya Tupi (Tupai) yang tengah bersialturahmi ke kediaman Kroki (Buaya). Kira-kira begini cuplikan kisahnya,
Awalnya, sesampainya di tepi sungai, Pingping enggan mendekati dan menegur Kroki lantaran takut, kemudian Tupi dengan mobilitasnya didunia satwa meyakinkan bahwa Kroki tak seperti yang dibayangkannya, bahwa katanya buaya pun punya rasa kasih sayang. (tak kenal maka tak sayang, Pingping !)
Kroki pun bercerita, ketika ia hendak dilahirkan, kebetulan bersamaan dengan seekor gerombolan bayi kura-kura yang saat itu juga bernasib sama dengan Kroki kecil. Nah kemudian ada salah satu bayi kura-kura yang tersesat tidak sampai ke sungai, padahal ia harus segera terkena air, Kemudian Ibu Kroki lah yang mengiringnya ke sungai dengan memasuaknnya ke dalam mulutnya. Eh lucu dech, suara bayi kura-kura itu meminta permisi pada Ibu Kroki, ia mengira ingin dimakan si Buaya.
Endingnya, ketika Pingping menanyakan: “Biasanya Kroki itu makannya apa sich?”. Dan sejurus kemudian Kroki menjawab “Kebetulan Aku baru saja melahap 7 ekor burung Pinguin”. Lantas saja Pingping kaget, dan langsung menjatuhkan diri dari punggung Kroki dan terjun bebas ke sungai. Ugh ! Ternyata becanda nya si Kroki, si Pingping kesal.
“Becanda sich boleh, tapi gak boleh berbohong”.
Kata singkat itulah yang kemudian melekat di Adik kecilku itu.
Perpaduan animasi dan gambar hidup itu dari sisi pendidikan, cukup layak jadi rujukan atau contoh bagaimana kita dalam mendidik sebuah generasi, yang Islami dan punya karakter kuat. Bagaimana seekor Pinguin selalu mengucapkan salam dan saling bertegur sapa ketika berpapasan dan bertemu dengan temannya yang lain. Subhanallah, sungguh Keindahan Dunia Satwa yang patut di syukuri dari pemberian Sang Maha Indah.
leading enclosure awan2 yg lain Pintu PersaHabatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ternyata buaya juga punya rasa homor juga ya,
salamin ya buat si krokinya
Anonymous said...
7/26/2008
Saya komen dulu aja :)
Anonymous said...
7/26/2008
keindahan yang tidak ada taranya :)
Anonymous said...
11/16/2008
@Faqih,wah link nya kenapa tuh, iya nanti disalamin balik.
@Jauhari,saia jawab komennya..hehe..kita impas...*emang utang*...:D/
@belajar cad,matur nuhun sobat, selagi itu baik, kita ambil...'
Yup !
Anonymous said...
1/18/2009
yang bikin ceritanya hebat!
Anonymous said...
3/11/2009
Hmm..makasih, namanya juga proses menjadi kaka yang baik, doakan selalu istiqomah
Yup !
Anonymous said...
3/15/2009
Nice article thanks for sharing..
70-285 said...
6/08/2009
Betul,,betul,,betul,,nampaknya para orang tua sekarang harus benar2 memperhatikan tontonan & cerita2 bagi anak2nya..Karena jika salah,,akan berpengaruh bagi perkembangan si anak di kemudian hari..
Berita Sepak Bola Dunia said...
12/25/2010
Salam kenal mas, kok udah lama ngak posting nih...
chyardi said...
12/27/2010