GRATIS
Tapi Sangat Berharga: MEMINTA MAAF
Tapi Sangat Berharga: MEMINTA MAAF
Ada berita baik : Mengucapkan “maaf” justru menunjukan kekuatan, bukan kelemahan. Namun , beberapa orang sering mengartikannya secara terbalik.
Sebuah riset yang hasilnya diterbitkan oleh majalah fortune menemukan satu fakta: semakin kaya seseorang, semakin sering dia meminta maaf, semakin kecil penghasilan seseorang, semakin jarang meminta maaf.
Mereka yang lebih mau meminta maaf menghasilkan uang yang lebih dibandingkan mereka yang enggan. Tampaknya meminta maaf merupakan salah satu faktor mencapai sukses karir dan bisnis.
Agaknya klo tetep mau berpatokan pada rumusan tersebut, lekas bangkit dan buatlah sedikit rangkaian kata – kata menyesal dan sedikit merendahkan diri kita, buat Nyokap, Adik, dan frend-frend Qta. Ayo, Mumpung Gratis !
Sebuah riset yang hasilnya diterbitkan oleh majalah fortune menemukan satu fakta: semakin kaya seseorang, semakin sering dia meminta maaf, semakin kecil penghasilan seseorang, semakin jarang meminta maaf.
Mereka yang lebih mau meminta maaf menghasilkan uang yang lebih dibandingkan mereka yang enggan. Tampaknya meminta maaf merupakan salah satu faktor mencapai sukses karir dan bisnis.
Agaknya klo tetep mau berpatokan pada rumusan tersebut, lekas bangkit dan buatlah sedikit rangkaian kata – kata menyesal dan sedikit merendahkan diri kita, buat Nyokap, Adik, dan frend-frend Qta. Ayo, Mumpung Gratis !
“Becanda sich boleh, tapi gak boleh Bohong“
Agaknya Benar teori pendidikan yang dikemukakan, tabularasa atau meja lilin. Anak didik mau diarahkan kemana itu tergantung siapa yang mengukir lilin itu, ia polos bagaikan kertas putih. Mau kemana ia diarahkan, tergantung si pengarahnya.
Kemarin, Adikku Fajar Senjaya, bocah berusia 5 tahunan. Setelah menonton video dari sebuah Musik Palyer tentang Kasih Sayang Buaya (dalam campuran Animasi). Ternyata meninggalkan kesan atau pelajaran yang secara langsung bisa cepat terbentuk, yakni Akhlak. “Becanda sich boleh, tapi gak boleh bohong”. Itu aktanya. Adikku ini mengutip pembicaraan tokoh animasi bernama Pingping (seekor Pinguin) dan temannya Tupi (Tupai) yang tengah bersialturahmi ke kediaman Kroki (Buaya). Kira-kira begini cuplikan kisahnya,
Awalnya, sesampainya di tepi sungai, Pingping enggan mendekati dan menegur Kroki lantaran takut, kemudian Tupi dengan mobilitasnya didunia satwa meyakinkan bahwa Kroki tak seperti yang dibayangkannya, bahwa katanya buaya pun punya rasa kasih sayang. (tak kenal maka tak sayang, Pingping !)
Kroki pun bercerita, ketika ia hendak dilahirkan, kebetulan bersamaan dengan seekor gerombolan bayi kura-kura yang saat itu juga bernasib sama dengan Kroki kecil. Nah kemudian ada salah satu bayi kura-kura yang tersesat tidak sampai ke sungai, padahal ia harus segera terkena air, Kemudian Ibu Kroki lah yang mengiringnya ke sungai dengan memasuaknnya ke dalam mulutnya. Eh lucu dech, suara bayi kura-kura itu meminta permisi pada Ibu Kroki, ia mengira ingin dimakan si Buaya.
Endingnya, ketika Pingping menanyakan: “Biasanya Kroki itu makannya apa sich?”. Dan sejurus kemudian Kroki menjawab “Kebetulan Aku baru saja melahap 7 ekor burung Pinguin”. Lantas saja Pingping kaget, dan langsung menjatuhkan diri dari punggung Kroki dan terjun bebas ke sungai. Ugh ! Ternyata becanda nya si Kroki, si Pingping kesal.
“Becanda sich boleh, tapi gak boleh berbohong”.
Kata singkat itulah yang kemudian melekat di Adik kecilku itu.
Perpaduan animasi dan gambar hidup itu dari sisi pendidikan, cukup layak jadi rujukan atau contoh bagaimana kita dalam mendidik sebuah generasi, yang Islami dan punya karakter kuat. Bagaimana seekor Pinguin selalu mengucapkan salam dan saling bertegur sapa ketika berpapasan dan bertemu dengan temannya yang lain. Subhanallah, sungguh Keindahan Dunia Satwa yang patut di syukuri dari pemberian Sang Maha Indah.
Kemarin, Adikku Fajar Senjaya, bocah berusia 5 tahunan. Setelah menonton video dari sebuah Musik Palyer tentang Kasih Sayang Buaya (dalam campuran Animasi). Ternyata meninggalkan kesan atau pelajaran yang secara langsung bisa cepat terbentuk, yakni Akhlak. “Becanda sich boleh, tapi gak boleh bohong”. Itu aktanya. Adikku ini mengutip pembicaraan tokoh animasi bernama Pingping (seekor Pinguin) dan temannya Tupi (Tupai) yang tengah bersialturahmi ke kediaman Kroki (Buaya). Kira-kira begini cuplikan kisahnya,
Awalnya, sesampainya di tepi sungai, Pingping enggan mendekati dan menegur Kroki lantaran takut, kemudian Tupi dengan mobilitasnya didunia satwa meyakinkan bahwa Kroki tak seperti yang dibayangkannya, bahwa katanya buaya pun punya rasa kasih sayang. (tak kenal maka tak sayang, Pingping !)
Kroki pun bercerita, ketika ia hendak dilahirkan, kebetulan bersamaan dengan seekor gerombolan bayi kura-kura yang saat itu juga bernasib sama dengan Kroki kecil. Nah kemudian ada salah satu bayi kura-kura yang tersesat tidak sampai ke sungai, padahal ia harus segera terkena air, Kemudian Ibu Kroki lah yang mengiringnya ke sungai dengan memasuaknnya ke dalam mulutnya. Eh lucu dech, suara bayi kura-kura itu meminta permisi pada Ibu Kroki, ia mengira ingin dimakan si Buaya.
Endingnya, ketika Pingping menanyakan: “Biasanya Kroki itu makannya apa sich?”. Dan sejurus kemudian Kroki menjawab “Kebetulan Aku baru saja melahap 7 ekor burung Pinguin”. Lantas saja Pingping kaget, dan langsung menjatuhkan diri dari punggung Kroki dan terjun bebas ke sungai. Ugh ! Ternyata becanda nya si Kroki, si Pingping kesal.
“Becanda sich boleh, tapi gak boleh berbohong”.
Kata singkat itulah yang kemudian melekat di Adik kecilku itu.
Perpaduan animasi dan gambar hidup itu dari sisi pendidikan, cukup layak jadi rujukan atau contoh bagaimana kita dalam mendidik sebuah generasi, yang Islami dan punya karakter kuat. Bagaimana seekor Pinguin selalu mengucapkan salam dan saling bertegur sapa ketika berpapasan dan bertemu dengan temannya yang lain. Subhanallah, sungguh Keindahan Dunia Satwa yang patut di syukuri dari pemberian Sang Maha Indah.
:: A::
afiliasi : n 1 pertalian sbg anggota atau cabang; perhubungan: beberapa universitas di negeri ini mempunyai -- dng universitas atau perguruan tinggi di luar negeri; 2 bentuk kerja sama antara dua lembaga pendidikan, biasanya yg satu lebih besar dp yg lain, tetapi masing-masing berdiri sendiri; bantuan yg diberikan oleh lembaga yg lebih besar dl bentuk personel, peralatan, atau fasilitas pendidikan;
ber·a·fi·li·a·si v mempunyai pertalian dan berhubungan sbg anggota atau cabang: organisasi pemuda itu sama sekali tidak ~ dng partai politik itu
ber·a·fi·li·a·si v mempunyai pertalian dan berhubungan sbg anggota atau cabang: organisasi pemuda itu sama sekali tidak ~ dng partai politik itu
:: D ::
defleksi /défléksi/ n 1 penyimpangan arah, msl penyimpangan arah angin yg disebabkan oleh rotasi bumi; 2 Ling hilangnya infleksi, msl bila dua akhiran kasus bergabung menjadi satu; 3 Ling terjadinya pergantian morfem inflektif oleh unsur lain
deforestasi : de·fo·res·ta·si /déforestasi/ n penebangan hutan: penyebab utama laju -- adalah kegiatan penebangan kayu komersial dl skala besar. kata sulit di
:: E ::
deforestasi : de·fo·res·ta·si /déforestasi/ n penebangan hutan: penyebab utama laju -- adalah kegiatan penebangan kayu komersial dl skala besar. kata sulit di
http://attayaya.blogspot.com/2009/02/surat-untuk-presiden-indonesia-susilo.html
eksepsi : /éksépsi/ n 1 pengecualian; 2 Huk tangkisan atau pembelaan yg tidak menyinggung isi surat tuduhan (gugatan), tetapi berisi permohonan agar pengadilan menolak perkara yg diajukan oleh penggugat krn tidak memenuhi persyaratan hukum: dl perkara itu pembela mengajukan -- kpd jaksa krn terdakwa menderita penyakit jiwa;
-- muatan Lay laporan tt muatan yg dikapalkan dl keadaan telah rusak(kata sulit dari kompas )
ekuitas : eku·i·tas /ékuitas/ n kepemilikan dl bentuk nilai uang: kenaikan suku bunga biasanya mempunyai pengaruh negatif di pasar modal sebab investor dapat menempatkan dananya dl bentuk --
-- muatan Lay laporan tt muatan yg dikapalkan dl keadaan telah rusak(kata sulit dari kompas )
ekuitas :
eskapisme : es·ka·pis·me /éskapisme/ n Sas kehendak atau kecenderungan menghindar dr kenyataan dng mencari hiburan dan ketenteraman di dl khayal atau situasi rekaan
estimasi : /éstimasi/ n 1 perkiraan: berapa -- mu tt pembiayaan proyek itu?; 2 penilaian; pendapat: menurut -- ku, ia tidak akan mampu melakukan hal itu
estimasi : /éstimasi/ n 1 perkiraan: berapa -- mu tt pembiayaan proyek itu?; 2 penilaian; pendapat: menurut -- ku, ia tidak akan mampu melakukan hal itu
esensial : /esen·si·al /ésénsial/ a perlu sekali; mendasar; hakiki: gerak badan, udara segar, dan makanan bergizi adalah sesuatu yg -- untuk pemeliharaan kesehatan badan
Eskalasi : es·ka·la·si /éskalasi/ n kenaikan; pertambahan (volume, jumlah, dsb): para kontraktor menghendaki adanya -- thd biaya proyek yg sedang dikerjakan
Eskalasi : es·ka·la·si /éskalasi/ n kenaikan; pertambahan (volume, jumlah, dsb): para kontraktor menghendaki adanya -- thd biaya proyek yg sedang dikerjakan
:: F ::
:: H ::
:: M::
:: P ::
pretensi /préténsi/ n 1 keinginan yg kurang berdasar; 2 perbuatan berpura-pura; 3 alasan yg dibuat-buat; 4 dalih;
ber·pre·ten·si v berpura-pura; berlagak: janganlah suka ~ , sesuaikanlah kata dng perbuatan (kata2 sulit di blognya cerita senja)
:: H ::
:: M::
moratorium : mo·ra·to·ri·um n 1 penangguhan pembayaran utang didasarkan pd undang-undang agar dapat mencegah krisis keuangan yg semakin hebat; 2 penundaan; penangguhan: negara itu memutuskan untuk memperpanjang -- uji coba senjata nuklir
:: P ::
pretensi /préténsi/ n 1 keinginan yg kurang berdasar; 2 perbuatan berpura-pura; 3 alasan yg dibuat-buat; 4 dalih;
ber·pre·ten·si v berpura-pura; berlagak: janganlah suka ~ , sesuaikanlah kata dng perbuatan (kata2 sulit di blognya cerita senja)
preventif /pre·ven·tif /prévéntif/ a bersifat mencegah (supaya jangan terjadi apa-apa): aturan itu bersifat --
:: R ::
restorasi : res·to·ra·si /réstorasi/ n pengembalian atau pemulihan kpd keadaan semula (tt gedung bersejarah, kedudukan raja, negara); pemugaran;
me·res·to·ra·si v melakukan restorasi; mengembalikan atau memulihkan kpd keadaan semula; memugar: Pemerintah akan ~ semua bangunan bersejarah
me·res·to·ra·si v melakukan restorasi; mengembalikan atau memulihkan kpd keadaan semula; memugar: Pemerintah akan ~ semua bangunan bersejarah
:: S ::
skziofrenia : ski·zo·fre·nia /skizofrénia/ n penyakit jiwa yg ditandai oleh ketidakacuhan, halusinasi, waham untuk menghukum, dan merasa berkuasa, tetapi daya pikir tidak berkurang
:: V::
vandalisme : va·ndal·is·me n 1 perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dsb); 2 perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas
" Bayi " Juga Bisa Menilai
Dalam sebauh penelitian yang mencari athu apakah manusia mulai mengevaluasi untuk mencari yang dapat ia percayai dari usia yang sangat dini, para peneliti memberikan anak-anak demonstrasi di mana bentuk tertentu meemrankan tokoh baik dan bentuk lain memerankan tokoh jahat. Kemudian, dia anak dibolehkan memilih bermain dengan bentuk-bentuk itu.
Si Kotak mendorong jatuh si Bulat dan Bayi tidak bisa melupakannya. Hampir setiap saat, abyi akan memilih bermain dengan si bentuk baik.
Dalam kasus si bulat, karakter bermata besar, si Segitiga, yang dipilih oleh anak- anak, karena ia menolong si Bulat yang sedang terguling-guling, dan bukannya si Kotak yang atdi dengan jahatnya mendorong si Bulat.
Lalu, ketika ceritanya dibalik,si Segitiga menjadi penggangu, begitulah peneliti menyebutnya, anak-anak akan memilih si Kotak.
Setelah pengulangan berkali-kali, apra bay, yang berusia dan 10 bulan, dihadapkan pada si penolong dan sipenganggu, anak-anak itu akan memilih si penolong. Penelitian ini di sajikan dalam jurnal nature, dengan J.kiley Hamlin dari Yale menjadi penulis utamanya.
Karen Wynn, seorang profesor psikologi dari Yale yang juga ikut menulis dalam penelitian ini mengatakan penelitian ini menunjukan bahwa orang-orang selalu menilai mereka yang berada di sekitarnya, bahkan dari usia yang sangat muda. : sangat penting bagi mereka untuk membuat pilihan mana yang dapat dianggap teman, dan mana yang berpotensi menjadi lawan,”katanya. Tapi menurut sebagian pengamat yang lain, biarpun tokoh dalam parodi tersebut dibulak-balik sampai seribu kali, jika disodorkan pada bayi Bush, ia pasti hampir selalu memilih tokoh yang sebaliknya, jahat. Menurutnya, mungkin itu lebih keren dan gimana githu ! Dasar !!!
Si Kotak mendorong jatuh si Bulat dan Bayi tidak bisa melupakannya. Hampir setiap saat, abyi akan memilih bermain dengan si bentuk baik.
Dalam kasus si bulat, karakter bermata besar, si Segitiga, yang dipilih oleh anak- anak, karena ia menolong si Bulat yang sedang terguling-guling, dan bukannya si Kotak yang atdi dengan jahatnya mendorong si Bulat.
Lalu, ketika ceritanya dibalik,si Segitiga menjadi penggangu, begitulah peneliti menyebutnya, anak-anak akan memilih si Kotak.
Setelah pengulangan berkali-kali, apra bay, yang berusia dan 10 bulan, dihadapkan pada si penolong dan sipenganggu, anak-anak itu akan memilih si penolong. Penelitian ini di sajikan dalam jurnal nature, dengan J.kiley Hamlin dari Yale menjadi penulis utamanya.
Karen Wynn, seorang profesor psikologi dari Yale yang juga ikut menulis dalam penelitian ini mengatakan penelitian ini menunjukan bahwa orang-orang selalu menilai mereka yang berada di sekitarnya, bahkan dari usia yang sangat muda. : sangat penting bagi mereka untuk membuat pilihan mana yang dapat dianggap teman, dan mana yang berpotensi menjadi lawan,”katanya. Tapi menurut sebagian pengamat yang lain, biarpun tokoh dalam parodi tersebut dibulak-balik sampai seribu kali, jika disodorkan pada bayi Bush, ia pasti hampir selalu memilih tokoh yang sebaliknya, jahat. Menurutnya, mungkin itu lebih keren dan gimana githu ! Dasar !!!
Ingin STOP Merokok ! - Mengurangi Saja Tidak Cukup -
Kebanyakan perokok merasa sudah bangga karena berhasil mengurangi beberapa batang rokok mereka dari kebiasaan menghisap satu atau dua bungkus rokok perhari. Namun jangan bangga dulu, menurut penelitian Tobbaco Control, mengurangi rokok tidak berarti mengurangi risiko terkena kanker. Lebih dari 50.000 perokok telah diteliti selama 20 tahun, dan ditemukan bahwa mereka yang mengurangi jumlah rokok juga beresiko meninggal karena kanker paru atau serangan jantung sama dengan mereka yang merokok bak kereta api sepanjang waktu. Hanya mereka yang benar-benar berhenti merokok yang memiliki risiko lebih sedikit.
Lagian juga k'lo divikir-vikir lage, apa manfaatnya sih rokok enthu ! Mending ditabung buat masa depan cucu cicit Qta. tul gak !
Lagian juga k'lo divikir-vikir lage, apa manfaatnya sih rokok enthu ! Mending ditabung buat masa depan cucu cicit Qta. tul gak !
leading enclosure Pintu PersaHabatan
Subscribe to:
Posts (Atom)